Do not copy without permission
Sekilas tentang Systemic Lupus Erythematosus
-oleh: Dewi Lestari Handayani, FIK UI 2007-
Patofisiologi
SLE ini merupakan bagian dari reaksi hipersensitivitas tipe III, yaitu reaksi akibat kegagalan imun dan system fagosit untuk lepas dari imun kompleks antigen-antibodi. Penyakit ini diperkirakan terjadi karena adanya gangguan pada regulasi imun yang menyebabkan meningkatnya autoantibodi yang berlebihan. Gangguan ini muncul akibat kombinasi faktor-faktor genetic, hormonal, dan lingkungan. Pada SLE, peningkatan produksi autoantibody ini diperkirakan terjadi akibat keabnormalan fungsi sel T-supresor sehingga terjadi penumpukan kompleks imun dan kerusakan jaringan.
Mekanisme pasti tidak diketahui, akan tetapi, sekali terbentuk, anti-DNA autoantidbodi dapat bereaksi dengan DNA dari sel-sel yang rusak di tubuh sehingga menyebabkan munculnya respon inflamasi karena adanya peningkatan kerusakan sel dan pembentukan antigen-antibodi imun kompleks sebagai respon inflamasi.
Manifestasi Klinis:
Tanda dan gejala pada orang yang menderita lupus eritematosus sistemik bervariasi (tergantung organ yang diserang) dan dapat bersifat perlahan-lahan dan tidak jelas. Biasanya, tanda dan gejala yang muncul adalah:
a. Ginjal
Nefritis, glomerulonefritis
b. Kulit
Rash eritematosus pada kulit yang terkena, purpura, alopecia, ulkus mukosa, yang dapat mengenai palatum durum disertai dengan eksaserbasi nodul subkutan, splinter hemorrhages
c. Sistem Saraf Pusat
Neuritis, seizures (kejang), depresi, psikosis
d. Lain-lain
Arthritis/poliarthralgia, perikarditis, restrictive pulmonary disease, perubahan retina, trombositopenia, anemia, ulkus gastrointestinal, perikarditis (paling sering ditemukan) disertai efusi pleura, limfanodenopati (50%pasien SLE) selama perjalanan penyakit tersebut,
Referensi:
Copstead & Banasik. (2000). Pathophysiology: Biological and behavioral perspectives volume 2. (2nd ed). Philadelphia: W.B. Sauders Company.
Smeltzer & Bare. (2002). Buku ajar keperawatan medical bedah brunner & suddarth volume 3. (Ed. 8). Jakarta: EGC
Systemic Lupus Erythematosus
Posted from
Dewi L. Handayani
on 4/13/2011
Tag:
Medical Surgical,
nursing
0 comment(s):
Post a Comment